EN / ID
About Supra

Tantangan PDAM di Indonesia untuk Mengurangi NRW

Category: Air
Date: Aug 14th 2025
Tantangan PDAM di Indonesia untuk Mengurangi NRW

Di seluruh Indonesia, PDAM menghadapi tantangan yang tak kunjung usai. Sebagian besar air yang sudah diolah tidak pernah sampai ke pelanggan atau menghasilkan pendapatan. Di beberapa wilayah layanan, hingga empat puluh persen produksi hilang karena kebocoran, penggunaan ilegal, atau kesalahan pencatatan. Ini bukan sekadar masalah teknis; hal ini mengancam keberlanjutan keuangan perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Pertanyaan yang perlu diajukan bukan lagi apakah Non-Revenue Water (NRW) penting, tetapi bagaimana cara menguranginya dengan cara yang sesuai untuk Indonesia.

Teknologi yang ditawarkan tidak sedikit. Banyak vendor berbicara tentang meter pintar di setiap rumah, jaringan yang dipenuhi sensor, dan model digital dari seluruh sistem distribusi. Ide-ide ini menarik, dan bisa berhasil di konteks tertentu. Namun Indonesia memiliki keragaman geografis, jaringan yang terfragmentasi, dan kapasitas teknis yang tidak merata. Solusi berbiaya tinggi yang diimpor begitu saja dapat dengan mudah melampaui anggaran dan gagal memberikan hasil nyata. Apakah kita sedang mengejar apa yang paling baru, atau apa yang benar-benar dibutuhkan?

Pengalaman menunjukkan bahwa kemajuan berkelanjutan jarang datang dari teknologi semata. Semua dimulai dari pemahaman jaringan, membangun kemampuan lokal, dan menggunakan alat di tempat yang memberi nilai tambah nyata. Langkah sederhana seperti mengatur tekanan, memetakan aset dengan akurat, dan memastikan data penagihan yang andal dapat memberikan hasil yang berarti. Jika teknologi ditambahkan secara selektif misalnya menggunakan model AI untuk menganalisis data aliran dan tekanan yang sudah ada, atau memasang sensor hanya di titik rawan kebocoran biaya bisa terkendali dan perbaikan dapat bertahan lama.

Kecerdasan buatan bukan solusi ajaib, tetapi menawarkan peluang yang realistis. Alih-alih menuntut infrastruktur baru yang besar, AI dapat membantu PDAM memaksimalkan pemanfaatan aset dan data yang sudah dimiliki. AI dapat mendeteksi pola kehilangan yang sulit dilihat, mengarahkan tim lapangan ke lokasi yang tepat, dan membantu manajemen memprioritaskan investasi. Ini cara bekerja lebih cerdas, bukan sekadar membelanjakan lebih banyak.

Bagi para pemimpin PDAM, pertanyaan pentingnya bukan teknologi mana yang paling canggih. Pertanyaannya adalah pendekatan mana yang dapat mengurangi kehilangan air secara efektif dan berkelanjutan. Artinya harus berani bertanya: Bisakah solusi ini dipelihara secara lokal? Apakah sesuai dengan anggaran dan kapasitas kami? Apakah akan memperkuat layanan dan keuangan kami dalam jangka panjang?

Indonesia memiliki ambisi untuk melayani lebih banyak masyarakat dengan air bersih. Untuk mencapainya, dibutuhkan solusi yang tepat guna, kemitraan yang memahami realitas lokal, dan kedisiplinan untuk melihat melampaui hype. Teknologi yang tepat, diterapkan dengan hati-hati, dapat membawa perbedaan nyata. Namun inovasi sejati terletak pada keberanian memilih yang benar-benar bekerja, bukan sekadar yang baru.

Share:

← Previous Next →

Jika Anda menghadapi tantangan dalam air, limbah, atau energi, SUPRA siap mendukung. Tim kami membantu meningkatkan keandalan, memastikan kepatuhan, meningkatkan efisiensi, dan mengendalikan biaya. Bersama, kita menentukan fase layanan lifecycle yang paling sesuai untuk kebutuhan proyek Anda.