Memantau dengan baik untuk memastikan kondisi air tanah
Kondisi dan kualitas ketinggian air dapat berubah-ubah. Sumur pemantauan air tanah dibangun untuk pemeriksaan rutin faktor-faktor ini sekaligus memastikan faktor operasional dari sumur produksi utama. Selain itu, perubahan musim dapat menyebabkan fluktuasi muka air tanah. Bisa juga terjadi bahwa beberapa sumur dibor di dekat satu sama lain yang sekali lagi dapat menyebabkan interferensi. Kualitas akuifer juga merupakan aspek yang sangat penting untuk diukur: tidak boleh terpengaruh, diganggu atau dirusak oleh keadaan eksternal seperti misalnya. tempat pembuangan di daerah tersebut.
Tujuan pemantauan sumur adalah untuk menentukan kuantitas, kualitas, dan / atau lingkungan airtanah. Sumur pemantauan terdiri dari tabung lubang bor berdiameter kecil yang disegel di dalam tanah dengan bagian layar yang dapat ditembus di bagian bawah, di reservoir bawah tanah di mana air diperkirakan akan terkumpul. Air akan naik dan turun di dalam tabung mengikuti permukaan airtanah dan memungkinkan pemantauan ketinggian airtanah. Ketinggian air tanah pada titik pemantauan tersebut akan berubah karena variasi musim, pengaruh curah hujan dan hasil ekstraksi air setempat. Sebuah probe level, biasanya, pemancar tekanan submersible akan digunakan untuk pemantauan level dan level yang diukur dapat dicatat dalam periode waktu yang lama untuk mempelajari bagaimana level air tanah merespons presipitasi dan ekstraksi air. Jumlah dan lokasi pemantauan airtanah
sumur harus ditentukan sebelum keputusan dibuat mengenai bahan dan metode untuk membangun dan memasang sumur. Penilaian hidrogeologis harus menjadi dasar untuk menentukan angka dan lokasi sumur pantau. Sesuai dengan ketentuan Pemerintah Indonesia, sumur pantau adalah sumur yang dilengkapi dengan alat pemantauan untuk mencatat perubahan kondisi airtanah dan lingkungan. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008, Pasal 36).
Pemantauan air tanah termasuk
- Mengukur dan mencatat ketinggian air;
- Meneliti sifat fisik, kandungan kimia, biologi airtanah atau unsur radioaktif;
- Mencatat jumlah air tanah yang digunakan atau dikomersialkan; dan / atau
- Mengukur dan mencatat perubahan lingkungan airtanah, yaitu penurunan muka tanah.
Sumur pemantauan akan mengamati dampak dari sumur produksi, sehingga ditempatkan di dekat sumur produksi
Jarak antara sumur produksi dan pemantauan ditentukan oleh pemerintah daerah. Bupati / Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing menetapkan jaringan sumur pemantauan berbasis DAS dalam satu wilayah kabupaten / kota. Peraturan ini juga berlaku untuk penetapan kuantitas sumur pemantauan. Kedalaman total sumur pemantauan tergantung pada kedalaman sumur produksi. Sumur monitoring mengamati dampak dari akuifer yang dihasilkan, sehingga total kedalamannya harus sama dengan sumur produksi, begitu juga dengan posisi screen dan casing pipa. Sumur pemantauan adalah sumur yang dibangun untuk mengamati ketinggian dan kualitas airtanah di dalam akuifer tertentu. (Keputusan Menteri ESDM, tentang Pendoman Teknis Penyelenggaran Tugas Pemerintahan di Bidang Pengeloiaan Air Bawah Tanah, Bab VI Konservasi, Butir ke-Tiga).
Spesifikasi konstruksi sumur pemantauan dijelaskan dalam SNI 6469: 2012 tentang tata cara pembangunan sumur produksi yang bersirkulasi langsung. Dokumen ini menjelaskan bahwa “sumur produksi ada tiga macam, yaitu sumur dangkal, sedang dan dalam dengan urutan persiapan, pekerjaan pemboran dan pelaporan. Produksi sumur yang dibangun dirancang dengan tujuan menjadi sumur produksi atau pemantauan ”. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara sumur produksi dan sumur pemantauan dalam prosedur pemboran. Prosedurnya dapat dilihat pada pernyataan / proposal metode kami sebelumnya. Spesifikasi sumur pemantauan bisa lebih kecil diameternya dari pada sumur produksi, karena di dalam sumur tidak boleh ditempatkan pompa submersible. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan selubung sumur 6 inci dan ukuran lubang 10 inci. Material sumur ini bisa menggunakan pipa baja atau plastik. Alat yang paling penting untuk memantau sumur adalah Automatic Water Level Recorder (AWLR), yang akan mencatat dan melaporkan ketinggian dan kondisi air di dalam sumur secara otomatis, dan dapat mengirimkan data secara nirkabel. Alat ini wajib dipasang di sumur pemantauan
Sistem pemantauan dan pengelolaan air tanah
Kami membantu dalam perancangan dan implementasi sistem dan pengelolaan pemantauan airtanah, termasuk pemilihan dan pengadaan teknologi, sensor, dan instrumentasi. Teknologi Automatic Water Level Record (AWLR) diimplementasikan untuk pemantauan berkelanjutan pada kedalaman dan debit air. Selain itu, layanan pengambilan sampel dan pemantauan rutin tersedia melalui teknisi lapangan SUPRA yang berpengalaman.